Pabrikan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk meningkatkan OS Android yang dipakai pada ponsel buatannya. Untuk itu, Google telah merilis modul yang dapat mempercepat proses pendistribusian OS terbaru pada ponsel Android, yang dipanggil Project Treble, dan dirilis besamaan dengan Android Oreo.
Masalah lamanya pendistribusian Android versi terbaru telah dirasakan sejak lama. Versi terbaru Android, pada data tabel distribusi terbaru, adalah Android Pie, yang hanya aktif digunakan pada 10,4% dari keseluruhan ponsel Android.
Yang paling populer ialah Android Oreo, yang sedang dipakai pada 28,3% ponsel, meski telah diluncurkan sejak tahun 2017 lalu. Android Nougat yang dirilis sejak 2016 lalu, di sisi lain, juga masih terinstal pada 19,2% perangkat aktif.
Tim pengembang Android berpendapat jika lamanya proses pendistribusian disebabkan oleh pabrikan yang harus membuat penyesuaian terhadap kodenya terlebih dahulu. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh setiap pabrikan ketika ingin meningkatkan OS Android pada ponsel buatannya:
- Tim pengembang Android menerbitkan kode sumber terbuka untuk rilisan terbaru.
- Pabrikan silikon yang membuat cip, seperti Qualcomm, mendapatkan kode tersebut, dan membuat penyesuaian untuk kebutuhan perangkat kerasnya.
- Pabrikan silikon merilis kode yang telah dimodifikasi, untuk kemudian digunakan dan dimodifikasi kembali oleh pabrikan ponsel.
- Pabrikan ponsel bekerja sama dengan operator seluler, dalam beberapa kasus, untuk menguji dan melayakkan rilisan yang telah dimodifikasi.
- Setelah dinyatakan layak, pabrikan baru merilisnya untuk pengguna.
Apa itu Project Treble?
Fungsi utama dari modul Project Treble adalah untuk mempercepat pendistribusian versi Android terbaru oleh pabrikan. Melalui modul ini, Google ingin memisahkan implementasi vendor yang dibuat oleh pabrikan dari karangka kerja utama Android.
Implementasi vendor merupakan salah satu pekerjaan yang pertama kali dilakukan oleh pabrikan ketika ingin meningkatkan OS Android pada ponsel buatannya. Pabrikan melakukannya agar dapat menyematkan fitur bawaan pada ponsel sebelum dirilis. Pekerjaan ini biasanya melibatkan penyesuaian perangkat lunak dan perangkat keras pada ponsel, dan menurut Google, memakan waktu yang lama.
Dengan kata lain, bila kerangka kerja Android bercampur dengan fitur bawaan dari pabrikan, dengan kode yang berbeda dengan yang dibuat oleh Google, maka sebelumnya pabrikan telah menyesuaikan dan memodifikasi kodenya. Proses ini tentu memakan waktu yang tidak sebentar.
Namun, jika kode inti dari kerangka kerja Android dipisahkan dari kode fitur bawaan, maka pabrikan tidak perlu lagi melakukan penyesuaian. Pabrikan hanya perlu menyematkan kode dari fitur bawaan, dan melakukan pendistribusian Android versi terbaru dengan lebih cepat.
Modul Project Treble sendiri, menurut saya, merupakan salah satu pembaruan yang paling penting yang pernah dirilis oleh Google. Modul ini telah tersedia melalui Android Oreo, dan akan diimplementasikan ke semua perangkat baru yang diluncurkan dengan OS tersebut dan di atasnya.
TLDR: Project Treble merupakan modul yang dibuat untuk memisahkan implementasi vendor, seperti fitur bawaan dari pabrikan, dari kerangka kerja utama Android. Ini dipercaya dapat mempercepat proses pendistribusian Android versi terbaru oleh pabrikan.