Valve mengumumkan bahwa Steam tidak lagi menerima pembayaran menggunakan mata uang kripto Bitcoin. Ini dilakukan karena biaya tambahan yang terus naik saat pengguna Steam melakukan transaksi menggunakan mata uang kripto tersebut.
Pengguna kini perlu membayar US$20 ketika melakukan transaksi menggunakan Bitcoin di Steam, jumlah yang mengalami kenaikan drastis dari biaya tambahan sebelumnya yang hanya berjumlah US$0.2. Biaya tambahan ketika bertransaksi menggunakan kartu kredit Visa atau Mastercard, sebagai perbandingan, hanya berjumlah tak lebih dari US$2.
Valve menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kuasa atas biaya tambahan yang ditagihnya, yang dapat meningkatkan biaya yang lebih besar ketika melakukan transaksi di Steam menggunakan Bitcoin. Peningkatan biaya, selain itu, akan bertambah lebih besar ketika nilai tukar Bitcoin menurun drastis.
Valve menjelaskan bahwa keputusannya untuk menolak pembayaran menggunakan Bitcoin di Steam bersifat sementara. Valve dapat mengubah pikirannya, dan kembali menerima pembayaran menggunakan Bitcoin di Steam pada masa mendatang.
Valve menerima pembayaran menggunakan Bitcoin di Steam sejak April 2016 lalu. Ini dilakukan berkat popularitas dan nilai tukar Bitcoin yang terus meningkat meski kurang stabil.
Nilai tukar Bitcoin memang kurang stabil. Selama satu minggu terakhir, 1 Bitcoin dihargai US13,000, kenaikan sebesar US$9,500 dari minggu sebelumnya. Beberapa bulan lalu, 1 Bitcoin pernah dihargai US$9,000, penurunan sebesar US$2,000 dari bulan sebelumnya di mana 1 Bitcoin masih dihargai US$11,000.