Google mengumumkan bahwa akan menutup layanan media sosial Google+ untuk konsumen mulai Agustus tahun depan. Penutupan dilakukan menyusul ditemukannya kerentanan keamanan yang memungkinkan pengembang aplikasi pihak ketiga untuk dapat mengakses informasi pengguna.
Isu kerentanan ditemukan dan telah diperbaiki sejak Maret lalu. Kala itu, Google tidak memberi tahu penggunanya. Google khawatir kalau mengungkapkannya dapat merugikan reputasi perusahaan. Google juga tidak ingin menarik perhatian regulasi yang tidak diinginkan, seperti diwartakan The Wall Street Journal.
Google menemukan kerentanan keamanan ini melalui salah satu API Google+, dan menyingkapkan bahwa ada setidaknya 438 pengembang pihak ketiga yang dapat mengakses data dari lebih 500 ribu pengguna. Data yang dapat diakses termasuk nama, alamat surel, tanggal lahir, foto profil, dan informasi pribadi lainnya yang tidak bersifat publik.
Google tidak dapat memastikan pengguna mana yang terdampak, mengingat Google+ tidak menyimpan catatan API selama lebih dari dua minggu. Meski begitu, Google meyakinkan pengguna bahwa tidak menemukan bukti jika ada pengembang pihak ketiga yang mengetahui kerentanan ini. Google juga yakin bahwa tidak ada informasi pribadi pengguna yang disalahgunakan.
Google menemukan kerentanan keamanan ini berkat Project Strobe, sebuah inisiatif baru yang berfungsi untuk melindungi privasi dan memberi batasan untuk pengembang dalam mengakses data pengguna. Project Strobe diharapkan dapat mengatasi masalah seperti yang dialami Google+ agar tidak terulang kembali pada masa mendatang.
Selain karena kerentanan keamanan, Google memutuskan untuk menutup Google+ karena masalah popularitas. “Google+ untuk konsumen saat ini memiliki penggunaan dan daya tarik pengguna yang rendah: 90% dari sesi pengguna Google+ berdurasi kurang dari lima detik,” tulis Google dalam pengumumannya.
Google+ untuk konsumen akan beroperasi hingga Agustus tahun depan, rentang waktu yang dapat digunakan pengguna untuk mencadangkan data yang tersimpan pada layanan media sosial tersebut. Setelah itu, Google+ hanya akan beroperasi untuk pengguna Enterprise, di balik nama layanan berbeda yang akan diumumkan Google dalam waktu dekat.