OnePlus resmi memperkenalkan OxygenOS 16, sistem operasi berbasis Android 16 miliknya, yang menawarkan integrasi asisten kecerdasan buatan Google Gemini. Pembaruan ini pun memperluas kemampuan Mind Space, fitur khusus untuk menyimpan dan mengelola data pribadi pengguna yang dapat dimanfaatkan oleh AI pada perangkat.
Peningkatan untuk Mind Space menjadi perhatian utama. Sebelumnya, pengguna hanya dapat menyimpan tangkapan layar supaya AI bisa menganalisa dan mengekstrak informasi. Namun, di OxygenOS 16, pengguna dapat menambahkan tangkapan layar panjang, serta rekaman suara berdurasi hingga 60 detik, yang nantinya dapat digunakan oleh Gemini.
Selain itu, kolaborasi dengan Google memungkinkan Gemini pada OxygenOS 16 menanggapi data yang tersimpan dalam Mind Space secara kontekstual. Contohnya, ketika pengguna menyimpan beberapa tangkapan layar berisi hotel, penerbangan, atau tempat wisata, Gemini dapat menyusun rencana perjalanan berdasarkan informasi tersebut.
Selain peningkatan pada AI, OxygenOS 16 menghadirkan penyesuaian pada layar kunci. Pengguna kini dapat menyesuaikan tampilan jam, warna, serta gawit sesuai preferensi pribadi.
Dari segi konektivitas, OnePlus juga meningkatkan konektivitas lintas perangkat. Pengguna kini dapat berbagi foto secara langsung antara ponsel OnePlus dan iPhone, menyinkronkan notifikasi dengan Apple Watch, dan mengontrol komputer Mac maupun Windows melalui aplikasi O Plus Connect.
Secara visual, OxygenOS 16 menawarkan animasi yang lebih halus, kinerja yang lebih stabil, dan efek pencahayaan baru bernama Optical Light pada antarmukanya, yang memberikan kesan mirip Liquid Glass milik Apple. Versi OxygenOS 16 ini juga berbagi banyak elemen dengan ColorOS 16 punya Oppo, yang diumumkan bersamaan dengan peluncuran seri unggulan Find X9.
OnePlus akan membuka program beta terbuka untuk OxygenOS 16 mulai 17 Oktober mendatang, sementara perilisan resminya akan berlangsung bersamaan dengan ponsel OnePlus 15, sebelum akhirnya tersedia untuk perangkat lama. Dengannya, OnePlus memperkuat posisinya dalam kompetisi ekosistem Android yang semakin mengandalkan kecerdasan buatan sebagai fitur utama.
