Psyonix hari ini mengumumkan bahwa akan menghentikan dukungan permainan populernya, Rocket League, untuk macOS dan Linux. Pembaruan terakhir untuk kedua sistem operasi akan diluncurkan pada Maret mendatang, yang salah satu perubahannya meliputi penghapusan fitur multipemain daring.
Selain fitur multipemain daring, Rocket League untuk macOS dan Linux tidak akan mendukung Rocket Pass, Friends List, dan toko untuk membeli item dalam permainan. Walaupun begitu, pengguna akan tetap dapat menjalankan pertandingan lokal, dan menggunakan fitur layar terbagi untuk bermain dengan teman sekitar secara luring.
Menurut halaman dokumentasi berikut, daftar fitur yang akan tetap didukung Rocket League untuk macOS dan Linux termasuk:
- Local Matches
- Split-Screen Play
- Garage/Inventory
- Career Stats
- Replays
- Steam Workshop Maps (yang diunduh sebelum pembaruan terakhir)
- Custom Training Packs (yang diunduh sebelum pembaruan terakhir)
Fitur yang akan dihapus termasuk:
- Online Matchmaking
- Private Matches
- Tournaments
- Rocket Pass
- Item Shop/Esports Shop
- In-Game Events
- Friends List
- Clubs
- News Panel
- New Custom Training Packs
- New Steam Workshop Maps
- Leaderboards
- League Rankings
Psyonix menyarankan pengguna macOS untuk menggunakan Boot Camp, dan pengguna Linux untuk menggunakan Proton/Wine untuk dapat memainkan Rocker League dengan pengalaman penuh. Meski begitu, Psyonix menjelaskan bahwa pihaknya tidak memberikan dukungan untuk perangkat-perangkat lunak tersebut.
Solusi lainnya ialah beralih menggunakan Windows. Dengan beralih, pengguna tidak perlu lagi membeli Rocket League, mengingat Steam menawarkan lisensi permainan untuk setiap platform yang didukung dalam satu kali pembelian.
Rocket League merupakan salah satu permainan favorit saya, dan dapat dikatakan sebagai pemuka permainan lintas platform. Rocket League saat ini tersedia untuk hampir semua platform, termasuk PC, Mac, Linux, PS4, dan Xbox One.