Vivo resmi meluncurkan lini ponsel unggulan X300 dan X300 Pro di pasar global, sekaligus memperkenalkan sistem operasi OriginOS 6 yang sebelumnya eksklusif untuk pasar Tiongkok ke pasar internasional.
Vivo X300 dan X300 Pro dilengkapi spesifikasi tinggi, termasuk baterai berbahan silikon karbon berkapasitas 6.040 mAh untuk model X300, serta 6.510 mAh pada model X300 Pro. Keduanya pun menawarkan sistem kamera premium, termasuk lensa telefoto 200 MP pada X300 Pro.
Selain itu, seri X300 menjadi ponsel pertama di dunia dengan prosesor MediaTek Dimensity 9500 berbasis arsitektur 3 nm. Prosesor tersebut diklaim membawa peningkatan efisiensi dan performa grafis yang lebih tinggi dibanding prosesor pendahulunya.
Dari segi tampilan, Vivo X300 menawarkan layar LTPO AMOLED 6,31 inci dengan 120 Hz. Layar tersebut mendukung kecerahan puncak hingga 4.500 nits, dan Vivo melengkapinya dengan sertifikasi IP68/IP69 untuk ketahanan terhadap air dan debu. Sementara itu, Vivo X300 Pro dibekali dengan layar LTPO AMOLED 6,78 inci yang mendukung HDR10+ dan Dolby Vision.
Dari segi perangkat lunak, OriginOS 6 menampilkan antarmuka baru dengan fitur seperti layar kunci yang dapat disesuaikan, efek cahaya dinamis bernama Dynamic Glow, serta desain ulang yang menggantikan antarmuka lama Funtouch OS di pasar internasional.
Vivo X300 dan X300 Pro akan dirilis di beberapa pasar Eropa, termasuk Spanyol, Austria, Polandia, Hungaria, dan Republik Ceko. Vivo akan membanderol keduanya dengan harga mulai dari €1.049, atau sekitar ~Rp20.150.000, untuk X300 dan €1.399, atau sekitar ~Rp26.800.000, untuk X300 Pro. Vivo belum mengumumkan peluncuran kedua ponsel di Indonesia.
Menghadirkan spesifikasi tinggi dan sistem operasi baru yang lebih modern, Vivo berharap ponsel lini X300 akan memberikan persaingan ketat pada segmen ponsel unggulan di pasar global.
