Setelah menandatangani MoU, Microsoft dan Xiaomi mengumumkan jika keduanya akan bekerja sama untuk menghadirkan produk dan perangkat lunak berbasis AI pada masa mendatang. Dalam kerja sama ini, Microsoft, melalui situs web resminya, merinci aspek apa saja yang akan dikolaboarasikan, seperti:
- Dukungan awan: Xiaomi akan mengintegrasikan Microsoft Azure. Ini dilakukan untuk mendukung penyimpanan data, bandwidth, komputasi, dan layanan awan lainnya untuk digunakan Xiaomi di pasar internasional.
- Perangkat laptop: Microsoft akan memberikan dukungannya untuk memasarkan dan mengembangkan produk laptop dari Xiaomi yang akan dijual di pasar internasional.
- Microsoft Cortana dan Mi AI Speaker: Kedua perusahaan sedang berdiskusi untuk mengintegrasikan Cortana, asisten pintar dari Microsoft, dengan perangkat Mi AI Speaker.
- Kolaborasi layanan AI: Microsoft dan Xiaomi ingin berkolaborasi untuk menghadirkan produk dengan dukungan AI, seperti Computer Vision, Speech, Natural Language Processing, Text Input, Conversational AI, Knowledge Graph, dan Search. Integrasi juga akan dilakukan untuk produk dan layanan Microsoft yang sebelumnya telah memiliki dukungan AI, seperti Bing, Edge, Cortana, XiaoIce, SwiftKey, Translator, Pix, Cognitive Services, dan Skype.
Microsoft dan Xiaomi telah menjalin hubungan sejak lama. Sebelumnya pada tahun 2015 lalu, Xiaomi mengumumkan jika telah menggunakan Microsoft Azure untuk menenagai layanan Mi Cloud bagi penggunanya. Pada tahun 2016, Xiaomi juga mulai menginstal Microsoft Office dan Skype pada produk ponsel pintarnya sebagai aplikasi bawaan.
Xiaomi, seperti diketahui, memusatkan strategi pemasaran ponsel pintarnya di Asia Pasifik. Dengan kerja sama ini, Xiaomi mungkin ingin meluaskan jangkauan pasarnya ke lebih banyak negara di Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini tidak mustahil untuk dilakukan, mengingat laporan IPO Xiaomi terakhir yang menyebutkan jika perusahaan tersebut telah bernilai US$100 miliar.
Bagi Microsoft, menurut saya, kerja sama ini merupakan hal yang menarik. Perusahaan pengembang Windows tersebut terkenal memiliki kesusahan untuk mengembangkan bisnisnya di pasar ponsel pintar. Sebagai contoh, ambil saja Windows Phone yang gagal memikat pengguna ketika diintegrasikan dengan ponsel buatan Nokia beberapa tahun lalu.
Diperbarui 24/12/2019: Penyesuaian gambar unggulan.