Microsoft hari ini menyampaikan kegagalannya untuk mengakuisisi TikTok, setelah perusahaan induk ByteDance menolak proposal yang diajukan. Ini resmi mengakhiri kisah Microsoft untuk mengambil alih unit operasional TikTok di AS setelah beberapa minggu melakukan negosiasi.
Microsoft mengumumkan niatnya untuk membeli bisnis TikTok di AS, Australia, Kanada, dan Selandia Baru pada awal bulan lalu. Pengumuman disampaikan setelah Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk melarang penggunaan TikTok di AS mulai 20 September karena alasan keamanan nasional, kecuali jika unit operasionalnya dikendalikan perusahaan AS.
Microsoft statement on TikTok:https://t.co/HioNmVlDpk
— Microsoft (@Microsoft) September 13, 2020
“ByteDance memberi tahu kami hari ini jika mereka tidak akan menjual pengoperasian TikTok di AS ke Microsoft,” tulis Microsoft dalam pernyataannya. “Kami yakin jika proposal kami akan menguntungkan pengguna TikTok, selagi melindungi kepentingan keamanan nasional.”
Pengumuman Microsoft disampaikan tak lama setelah SCMP melaporkan jika ByteDance tidak akan menjual algoritme TikTok dalam kesepakatan akuisisi apa pun, menyusul langkah Cina yang mengubah aturan ekspornya beberapa minggu lalu. Di bawah kebijakan baru, izin resmi diperlukan sebelum teknologi, seperti algoritme TikTok, dibawa ke luar negeri.
Tawaran akuisisi Microsoft yang ditolak membuka peluang bagi perusahaan lain sebagai pembeli potensial. Salah satunya adalah Oracle, yang tawarannya baru saja diterima untuk menjalankan pengoperasian TikTok di AS, menurut The Wall Street Journal.
Oracle tidak akan membeli bisnis TikTok, seperti yang sebelumnya diajukan Microsoft, melainkan akan menjadi “mitra teknologi terpercaya,” entah apa maksudnya. Ini tentu berbeda dari akuisisi langsung, dan memberi kesan jika Oracle akan membantu menjalankan operasi TikTok di AS melalui teknologi awannya.
Oracle belum mengumumkan kesepakatan ini secara resmi. Kita mungkin akan mendengar kabar selanjutnya terkait laporan ini dalam beberapa hari atau minggu ke depan, dengan alur cerita yang juga mungkin berbeda, karena kisah akuisisi TikTok sejak awal telah jauh dari kata sederhana.