Microsoft hari ini mengumumkan bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi ZeniMax Media, perusahaan induk Bethesda Softworks. Nilai akuisisi diwartakan mencapai hingga US$7,5 miliar, atau kurang lebih Rp111 triliun.
Microsoft menjelaskan bahwa akuisisi ini tidak akan memengaruhi struktur kepemimpinan perusahaan Bethesda, melainkan akan menjadikan Bethesda sebagai anggota keluarga terbaru Xbox Game Studios. Menyusul akuisisi ini, Xbox Game Studios akan beranggotakan 32 studio, termasuk perusahaan anak Bethesda yang mencakup Arkane, MachineGames, id Software, dan Tango Gameworks.
Akuisisi ini akan merangkul 2.300 karyawan Bethesda dan semua studio permainannya yang berlokasi di seluruh penjuru dunia. Bethesda dan perusahaan anak studionya, sebagai informasi, telah meluncurkan beberapa seri permainan populer, termasuk Fallout, Elder Scrolls, Wolfenstein, DOOM, Dishonored, Prey, Quake, dan Starfield.
Pertanyaan populer mengenai akuisisi ini meliputi pengaruhnya untuk permainan Bethesda yang akan dirilis secara lintas platform, termasuk Deathloop dan GhostWire: Tokyo yang baru saja diumumkan sebagai permainan eksklusif PlayStation 5. Kepala Xbox, Phil Spencer, mengatakan kepada Bloomberg bahwa akuisisi ini akan menghormati perjanjian keeksklusifan tersebut.
Microsoft mengatakan bahwa pihaknya akan menghadirkan semua permainan baru Bethesda untuk layanan Xbox Game Pass untuk Xbox dan PC, dengan tanggal peluncuran yang sama. Ini dipercaya dapat membantu penjualan konsol Xbox generasi berikutnya, yang akan berkompetisi dengan PlayStation 5 yang akan dirilis dengan beragam permainan eksklusif.
Microsoft memiliki ambisi besar untuk menguasai industri permainan video, dan akuisisi ini membuktikannya. Selain itu, Microsoft akan merilis konsol Xbox generasi berikutnya, termasuk Xbox Series X dan Series S, pada 10 November mendatang.