Twitter mengumumkan akuisisinya atas Revue, sebuah platform yang memungkinkan penerbit dan penulis untuk memublikasikan nawala. Akuisisi ini dapat mendatangkan potensi bisnis yang besar untuk Twitter, mengingat banyak penggunanya, yang terdiri dari jurnalis dan media publikasi, telah menggunakan Revue untuk menjangkau audiens mereka.
https://twitter.com/revue/status/1354036529367314432
Akuisisi Twitter atas Revue menempatkannya untuk bersaing langsung dengan Substack, platform penerbit nawala kompetitor yang kian populer. The New York Times menyebut bahwa Twitter mempertimbangkan untuk mengakuisisi Substack November lalu, namun dibantah oleh Co-Founder Hamish McKenzie bahwa kesepakatan tersebut tidak akan terlaksana.
Menyusul akuisisinya, Twitter menjadikan beberapa fitur Revue Pro gratis untuk semua akun, serta menurunkan potongan hingga 5 persen untuk penulis dan penerbit yang memublikasikan nawala berbayar. Ini dilakukan untuk memikat lebih banyak penulis dan penerbit, menantang Substack yang masih mengambil potongan 10 persen.
Selain itu, Twitter akan menawarkan integrasi Revue untuk Twitter, memungkinkan penerbit untuk memublikasikan nawala langsung melalui Twitter, serta mempermudah pengguna untuk berlangganan nawala langsung melalui Twitter. Menyusul integrasi ini, Twitter akan memungkinkan penerbit nawala untuk dapat berinteraksi langsung dengan pelanggan mereka, dan memonetisasi hasil tulisannya dengan lebih mudah.
Twitter mengatakan bahwa akan terus mengoperasikan Revue sebagai layanan mandiri, menginginkan agar tim Revue tetap fokus meningkatkan layanannya. Seiring waktu, tim Revue diharapkan untuk dapat mengintegrasikan Revue dengan Twitter, menghadirkan pengalaman yang memungkinkan pengguna untuk dapat menemukan dan berinteraksi dengan konten yang dibagikan dalam bentuk nawala.
Layanan nawala berlangganan kerap dipanggil sebagai model jurnalisme baru, memungkinkan penulis untuk menyampaikan gagasannya dengan lebih leluasa sembari mendapatkan penghasilan. Revue, sebagai informasi, didirikan pertama kali di Belanda pada 2015 lalu. The New York Times melaporkan Revue mempunyai enam karyawan.