Twitter memperkenalkan Birdwatch, upaya terbarunya untuk memerangi disinformasi. Birdwatch memungkinkan pengguna untuk mengecek dan menilai fakta dalam sebuah twit yang dikirimkan di Twitter, termasuk mencantumkan catatan untuk memberikan konteks untuk penilaiannya, serupa dengan cara kerja situs-situs pengecek fakta pada umumnya.
Birdwatch untuk saat ini masih dalam tahap pengujian, dan semua pengguna dapat mendaftar untuk berpartisipasi. Namun, selama tahap pengujian, Birdwatch hanya tersedia di Amerika Serikat, dan hanya dapat diuji oleh kurang lebih 1.000 pengguna terpilih. Twitter menjelaskan bahwa akan memperluas ketersediaan tersebut seiring waktu.
We’re looking for people to test this out in the US –– you can add notes with helpful context to Tweets that you think are misleading.
For now, these notes won’t appear directly on Twitter, but anyone in the US can view them at: https://t.co/x4X4ffaGIm (2/3)
— Support (@Support) January 25, 2021
Tidak seperti layanan pengecek fakta pada umumnya, yang sekedar menandai apakah sebuah informasi salah atau benar, Birdwatch mempunyai cara kerja berbeda. Birdwatch memungkinkan pengguna untuk mencantumkan catatan untuk memberikan konteks untuk penilaian faktanya, dan menanggapi dan menilai catatan penilaian dari pengguna lain.
Catatan penilaian yang dicantumkan pengguna untuk sementara hanya tersedia di situs resmi Birdwatch, dan hanya dapat diakses oleh pengguna di Amerika Serikat. Twitter akan memperluas jangkauan Birdwatch, dan mengintegrasikannya dengan Twitter, memungkinkan pengguna untuk melihat catatan penilaian langsung dari sebuah twit, seiring waktu.
Data yang dikontribusikan untuk Birdwatch akan tersedia untuk publik, dan akan dapat diunduh dalam berkas TSV. Selain itu, Twitter akan menerbitkan algoritme untuk membangun Birdwatch pada halaman Birdwatch Guide, menyusul sistem penilaian fakta awal yang telah tersedia saat ini.
Twitter kerap menjadi tempat persebaran disinformasi dan propaganda, seperti platform media sosial lainnya. Dalam beberapa bulan terakhir, Twitter telah berinisiatif untuk memerangi disinformasi, termasuk mengandalkan tim editorialnya untuk menambahkan label pada twit yang berisi disinformasi tentang COVID-19.
Twitter, dengan adanya Birdwatch, tidak perlu lagi bergantung pada tim editorialnya untuk melakukan pengecekan fakta. Twitter mengakui kekacauan dan masalah yang dapat dibawa Birdwatch, namun juga memercayai bahwa upayanya patut dicoba. Pengguna dapat mengikuti @Birdwatch di Twitter untuk mendapatkan informasi terkait perkembangannya.