Google meluncurkan integrasi aplikasi Google Workspace untuk Deep Research di Gemini, memungkinkan pengguna untuk memperoleh konteks dari data pribadi yang tersimpan di Gmail, Google Drive, dan Chat untuk menghasilkan laporan riset yang lebih komprehensif. Sebelumnya, fitur Deep Research di Gemini hanya mendukung pencarian konteks dari sumber web.
Deep Research di Gemini dirancang sebagai agen kecerdasan buatan (AI), yang tak hanya menjawab pertanyaan, tapi melakukan riset langkah demi langkah berdasarkan konteks yang diberikan pengguna. Dengan integrasi Google Workspace, pengguna dapat memilih sumber apa saja yang diakses, termasuk dari web, pos-el, dokumen, atau obrolan sebelum proses riset dijalankan.
Google menyebut bahwa integrasi Google Workspace untuk Deep Research adalah salah satu fitur yang paling banyak diminta oleh pengguna. Untuk saat ini, integrasi tersebut baru tersedia untuk Gemini di perangkat desktop, dan akan diperluas untuk perangkat lainnya dalam waktu dekat.
Deep Research menggunakan model Gemini 2.5 yang mendukung konteks panjang hingga satu juta token, memungkinkan pemrosesan dokumen besar dan riset mendalam. Google menjelaskan bahwa riset yang biasa dilakukan dapat dibagi ke dalam beberapa tahap, yaitu membuat rencana riset, melakukan pencarian, menyusun inferensi, lalu merangkumnya dalam laporan yang bisa diekspor ke Google Docs.
Sebelumnya, Gemini dilengkapi kemampuan Personal Context yang memungkinkan AI mengingat preferensi pengguna dari percakapan sebelumnya. Pengguna dapat memilih mematikan fitur tersebut apabila tidak ingin data pribadi digunakan untuk kebutuhan personalisasi. Selain itu, kebijakan privasi pun diperbarui dengan opsi seperti Temporary Chats yang tidak akan disimpan dalam sejarah obrolan atau digunakan untuk pelatihan model.
Dengan integrasi ini, Gemini semakin menunjukkan kemampuan sebagai asisten riset dan kolaborasi yang lebih kompleks dibandingkan sekadar sebagai bot obrolan biasa. Google menyebut integrasi ini telah tersedia untuk semua pengguna Gemini.
